Rabu, 22 Oktober 2008

Taxi Driver's Wisdom

Saya pernah melihat buku ini di sebuah toko buku di kategori “Gift Books”. Kalau tidak salah, isinya adalah kumpulan kutipan-kutipan supir taksi di sebuah kota (atau beberapa kota) yang mengandung makna mendalam.

Di taksi yang saya tumpangi hari ini, saya berkenalan dengan Pak Eddi. Orangnya ramah, penuh senyum dan berpengetahuan luas. Usianya kira2 pertengahan tigapuluhan. Bermula dari percakapan basa-basi yang saya buka dengan “Hari ini Jakarta panas sekali ya, Pak”, kami mengobrol tentang pemanasan global, lapisan ozon yang menipis, dan bagaimana mobil yang sedang kami tumpangi adalah penyumbang terbesar polusi atas bencana dunia itu. “Kita siy sekarang belum terlalu terasa ya mbak, tapi coba bayangkan nasib anak cucu kita nanti. Prihatin, saya”.

Sayapun sampai di tujuan. Saya memintanya untuk menunggu, karena takut susah untuk mendapatkan taksi pulangnya.

Sekitar 20 menit kemudian..

“Maaf ya, pak. Lama ya nunggunya?”.

“Wah, ga terasa mbak. Saya itu orangnya tidak suka terlalu memikirkan sesuatu, apalagi jika sedang menunggu. Takut malah jadi kesal, takut malah mengumpat dalam hati. Takut dosa. Jadi seberapa macetnya jalanan, dan seberapapun lama saya menunggu, saya berusaha menemukan sesuatu yang dapat menghibur saya. Tadi, saya bermain2 dengan buah2 kecil yang jatuh di perkarangan rumah teman mbak tadi. Udah jarang loh buah tadi itu. Mbak tau tidak buah apa itu tadi?”

Saya melamun dan sambil tersenyum menggumam “Always make lemonade out of a Lemon ya, pak”.

“Eh kenapa, mbak?”

“Gapapa, Pak. Buah apa tadi itu namanya, pak?”

Ia menyebutkan sebuah buah yang saya kurang familiar.

“Jadi begitu mbak hidup di Jakarta ini. Harus selalu poisitif dan berpikir optimis. Kalau gak, bisa gila. Orang-orang di kota ini selalu marah dan mengutuk”, ujar Pak Eddi lagi tanpa nada menggurui.

Saya terinspirasi. Dan saya memang percaya betul inspirasi bisa datang dari mana saja.

Saya telah sampai kembali di kantor. Setelah membayar ongkos dan berterimakasih, dalam hati saya tersenyum dan wish Pak Eddi all the best of luck.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar