Kamis, 27 Maret 2008

KUTU-KUTU

Okaay. This is weird. Hari ini di kantor saya (and apparently my other co-workers) merasa tidak produktif dan sulit berkonsentrasi jadi kami mulai berkumpul di satu meja dan berdiskusi ngalor ngidul tentang apa saja. Pembahasan tiba2 sampai mengenai KUTU. Salah seorang dari kami tiba2 bertanya pada saya "Tan, lo dulu waktu kecil kutuan gak?". Merasa tidak pernah ya saya jawab tidak pernah. "Ah masa sihhh? Semua orang waktu kecil pasti kutuan lagi. Tapi kalo cowo jarang. Soalnya mereka rambutnya pendek". Lalu saya mulai diolok-olok kalo waktu kecil dulu saya anak rumahan dan tidak pernah main keluar. Saya sewot,"Gini2 gw dulu aktif banget maen ama anak2 komplek sampe keling." Lalu sayapun menambahkan mungkin karena dari kecil rambut saya pendek. Lalu saya mulai bimbang. "Pernah ga siy gue?" pikir saya. Sayapun bertanya seperti apa rasanya kutuan. Dan apa treatmentnya. Mungkin ingatan saya bisa me-recall. "Pokoknya kepala lo gatel buanget, and u can actually feel those fleas walking arnd your head. Trus treatmentnya biasanya dipakein peditox, trus dibiarin semlman sampe pagi2nya si kutu2 itu rontok dgn sendirinya". Hiiiiiyyyy. But no. Still doesn't ring a bell. At this point saya cukup yakin kalo pernah saya pasti recall pernah mengalami semua itu. Apa saya masih terlalu keci untuk mengingatnya? Temen saya gigih. Dia bertanya hampir ke semua orang di kantor, dan hasilnya SEMUA koresponden wanita yang dia tanya menyatakan mereka pernah kutuan. Dan yang laki-laki tidak. Akhirnya saya menelepon ibu saya untuk konfirmasi. Dan (fiuh) beliau meyakinkan saya kalau anak-anaknya TIDAK PERNAH ADA YANG KUTUAN. Saya lega tapi sekaligus merasa alienated. Lega karena berarti mama saya (dan babysitter yang turut mengasuh saya) berarti melaksanakan tugasnya dengan baik dalam merawat saya. Alienated karena saya jadi merasa aneh sendiri di antara orang2 yang masa kecilnya pernah kutuan. Saya jadi dijuluki anak mami. Hahhwuhauhaa. Brengsek.

So, penasaran saya. Pernahkah kamu kutuan sewaktu kecil?

1 komentar: